Sejarah Lagu Religi Baru Cak Nun Wakafa, Ternyata diluar Dugaan

KABAR INSPIRASI JABAR - Sebuah lagu religi berjudul Wakafa resmi dirilis Cak Nun dan grup Kiai Kanjeng (17/3) beberapa hari menjelang bulan suci Ramadhan 2023.

Launcing lagu religi Wakafa tersebut dilakukan Cak Nun dalam salah satu pengajian rutin Maiyah, Mocopat Syafaat yang digelar di kawasan Taman Tirto, Kasihan Bantul, Yogyakarta.

Sebelumnya Cak Nun yang dijuluki "Kyai Mbeling" tersebut memang cukup produktif dalam menciptakan lagu khususnya yang bergenre religi.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Cak Nun dan Kiai Kanjeng Rilis Lagu Wakafa, Liriknya Merinding

Kedalaman syair dan alunan nadanya, sangat cocok dengan suara Cak Nun yang dinilai banyak pihak mengandung magis yang menggetarkan.

Beberapa lagu religi yang cukup hits dari Cak Nun dan Kiai Kanjeng sebelumnya seperti Tombo Ati, Shohibu Baiti hingga Ya Hafidz sangat akrab ditelinga jamaah Maiyah.

Sebagai seorang budayawan, produktifitas Cak Nun tidak hanya sebatas pada penciptaan lagu semata. Segudang karya sastra mulai dari puisi, essay hingga cerpen telah banyak dilahirkan suami Novia Kolopaking ini.

Baca Juga: Jalankan Nasehat Cak Nun, Prabowo Subianto Ternyata Tak diragukan Soal Ini

Pada acara launcing lagu religi Wakafa tersebut, Cak Nun dihadapan ribuan jamaah Maiyah yang hadir menyampaikan Sejarah asal usul karyanya bersama Kiai Kanjeng itu.

Menurutnya lagu Wakafa diciptakan secara spontan pada acara Maiyah Padhang Bulan di Jombang beberapa waktu lalu.

"Wakafa itu lahirnya di Padhang Bulan, spontan di panggung, kemudian lainnya niruk'e (menirukan) dan seterusnya,".

Baca Juga: Harmoni Cak Nun, Busyro Muqoddas dan Alunan Ya Lal Wathon NU Semarakkan Muscab Muhammadiyah Sepanjang

Sehingga bagi jamaah Maiyah, lagu tersebut sudah tidak karena sudah cukup sering dilanjutkan dalam berbagai kesempatan.

Wakafa sendiri tak sekedar sebuah karya seni, lebih dari itu secara makna dalam liriknya seolah menjadi sebuah munajat kepada Robbnya.

Kedalaman lirik lagu religi Wakafa menjadi peringatan bagi seorang hamba bahwasanya Allah SWT sudah cukup atas apapun dalam hidupnya.***