Kajian Ramadhan, Simak Ini Agar Ibadah Puasamu Sah

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 07:39 WIB
Bagaimana biar ibadah puasa sah di bulan ramadhan (ilustrasi/Thirdman/Pexels.com)
Bagaimana biar ibadah puasa sah di bulan ramadhan (ilustrasi/Thirdman/Pexels.com)

KABAR INSPIRASI JABAR - kajian Ramadhan yang biasa dilaksanakan pada saat menjelang berbuka atau selepas salat tarawih, biasanya mengkaji dan menjelaskan perihal masalah masalah tentang ilmu fiqih puasa.

Pasalnya ibadah puasa hanya dilakukan sebulan dalam satu tahun, jadi kajian Ramadhan tersebut lebih difokuskan membahas tentangnya sebagai pengingat kembali.

Dalam kajian Ramadhan biasanya sering dibahas tentang niat, syarat wajib, syarat sah, rukun, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan puasa.

Baca Juga: Kajian Ramadhan, Hukum Minum Pil Penunda Haid Agar Bisa Berpuasa

Dalam kajian Ramadhan kali ini kita akan mengangkat tentang syarat sah puasa yang harus terpenuhi agar puasa kita sah menurut ilmu fiqih.

Dalam kitab Safinah, kitab fiqih yang merujuk kepada salah seorang Ulama Madzhab yang empat, yaitu Imam Syafi'i, disebutkan bahwa syarat sah puasa ada empat, dengan redaksi kitab sebagai berikut.

(فَصْلٌ) شُرُوْطُ صِحَّتِهِ أَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ : إِسْلَامٌ وَعَقْلٌ وَنِقَاءٌ مِنْ نَحْوِ حَيْضٍ وَعِلْمٌ بِكَوْنِ الْوَقْتِ قَبِلًا ِللّصَوْمِ .

syarat sah puasa ramadhan ada empat (4) perkara, yaitu:
1.Beragama Islam.
2. Berakal.
3. Suci dari haidh dan nifas.
4. Dalam waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa.

Baca Juga: Bulan Ramadhan Tinggal Sebentar Lagi, Simak Ini Yang Masih Punya Hutang Puasa Yang Belum Di Qadha.

Pelaksanaan ibadah puasa kita menjadi sah apabila memenuhi syarat sah yang ada di atas, dan sebagai berikut ini penjelasanya.

1. Beragama Islam, jadi apabila non muslim melaksanakan puasa maka tidak sah puasanya.

2. Berakal (mumayyiz) seorang anak laki laki atau perempuan yang telah memiliki kemampuan mana baik mana buruk.

Baca Juga: Yuk Simak Ni, Ramadhan Di Penghujung Mata, Siapa Saja Yang Boleh Meninggalkan Puasanya

3. Suci dari haid dan nifas, syarat tersebut hanya berlaku bagi wanita, jika mereka sedang mengalami hal tersebut, maka tidak boleh berpuasa, namun mereka harus meng qadhanya.

4. Dalam waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa, maksudnya jika puasa dilakukan pada waktu yang tidak diperbolehkan puasa padanya, maka puasanya tidak sah, bahkan tidak diperbolehkan. Seperti pada hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, hari Tasyrik.***

Halaman:

Editor: Rizki Irwan Wijaya

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X